PENDIDIKAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL PADA REMAJA
Pada
masa remaja tubuh dan hormone seksual berkembang pesat yang ditandai dengan
menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki yang biasanya masa ini
disebut dengna masa pubertas. Proses ini alamiah dan terjadi pada seluruh
remaja di dunia. Tetapi proses perubahan yang cepat ditambah minimnya informasi
mengenai apa yang terjadi pada tubuh remaja tersebut kadang membuat banyak
remaja bingung dan tidak siap ditambah pula banyak mitos yang beredar, norma
sosial dan tekanan teman sebaya yang kuat serta pornografi yang beredar luas
bisa menempatkan remaja menjadi rentan dan beresiko terhadap kesehatan
reproduksi dan seksual, oleh sebab itu mendapatkan pendidikan kesehatan
reproduksi menjadi penting dan menjadi bagian hak remaja.
Menurut
UNESCO, pendidikan kesehatan reproduksi adalah sebuah pendidikan yang
dikembangkan dengan pendekatan yang sesuai dengan usia, peka budaya dan
komprehensif yang mencakup program yang memuat informasi ilmiah akurat,
realistis dan tidak bersifat menghakimi. Pendidikan kesehatan reproduksi yang
komprehensif memberikan kesempatan bagi remaja untuk megeksplorasi nilai-nilai
dan sikap diri serta melatih kemampuan pengambilan keputusan, komunikasi dan
keterampilan penekanan resiko di semua aspek seksualitas.
7
(tujuh) hal Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (Kespro) yang perlu
diperhatiakan :
- Keadilan dan kesetaraan gender : (gender dan jenis kelamin, peran gender, maskulinitas dan femininitas;, perlindungan)
- Kesehatan reproduksi dan seksual serta HIV-AIDS : (memahami IMS dan HIV, kehamilan, respon seksual, hidup dengan HIV, anatomi, seksualitas)
- Hak asasi manusia serta hak reproduksi dan seksual : (Hak asasi manusia, kebijakan, hukum dan strucutues, layanan dan sumber daya, partisipasi, choicejoyable dan konsensual; seks lebih dari hubungan, biologi dan emosi, masturbasi, hubungan dan komunikasi)
- Aspek positif dari seksualitas : (seks harus memenuhi norma-norma dan nilai- nilai sosial, ketidaksetaraan gender)
- Kekerasan berbasis gender dan seksual : (jenis, hak dan hukum, opsi dukungan, norma masyarakat dan mitos tentang kekuasaan dan gender; pencegahan; referral)
- Keberagaman : (kisaran keanekaragaman, misalnya iman, budaya, etnis, kemampuan / ketidakmampuan, orientasi seksual, gender, identitas seksual, status HIV, diskriminasi)
- Hubungan antar manusia : (emosi, keintiman (emosional dan fisik), hak dan tanggung jawab; dinamika kekuasaan; pemaksaan)
Kebutuhan
terhadap pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual sudah menjadi isu yang
perlu ditangani di tingkat nasional, bukan hanya tanggung jawab orang tua di
lingkungan keluarga. Pendidikan kesehatan reproduksi akan membantu remaja untuk
memiliki informasi yang akurat menyangkut tubuh serta aspek reproduksi dan
seksual secara akurat, memiliki nilai-nilai positif dalam memandang tubuh serta
aspek reproduksi dan seksual dan memiliki ketrampilan untuk melindungi diri
dari resiko-resiko reproduksi dan seksual termasuk kemampuan memperjuangkan hak-hak
remaja untuk sehat.Eef-Syaifuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar